Monday, January 06, 2014

Mesjid Cheng Ho Surabaya

Kami menunaikan shalat magrib di sebuah mesjid dengan arsitektur mirip klenteng. Mesjid ini terkenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho. Masjid ini berlokasi di kecamatan Genteng, kelurahan Ketabang, Surabaya tepatnya di Jalan Gading.

Mesjid Cheng Ho Surabaya adalah mesjid pertama di Indonesia yang menggunakan nama Muslim Tionghoa, dan menjadi simbol perdamaian umat beragama.

Mulai dibangun pada tahun 2001 oleh masyarakat Muslim Tionghoa Surabaya, dan selesai tahun 2003. Rancangan awal bangunannya kabarnya meniru bentuk mesjid Niu Jie yang ada di Beijing, yang dibangun pada tahun 996 Masehi. Mesjid unik ini diberi nama Mesjid Muhammad Cheng Ho, untuk mengenang dan sebagai tanda penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho yang berasal dari Cina yang beragama Islam.

Rancangan bangunan mesjid ini sangat kental dengan sentuhan Tiongkok kuno. Warna merah dan hijau mendominasi seluruh bangunan mesjid tersebut. Dalam kepercayaan masyarakat Tiongoa, warna merah menyimbolkan unsur api. Dalam fengsui elemen ini memiliki makna selatan sebagai lambang keberuntungan dan kemakmuran atau ketulusan.

Luas keseluruhan masjid ini berukuran 21 x 11 meter, dengan bangunan utama berukuran 11 x 9 meter. Pada sisi kiri dan kanan bangunan utama tersebut terdapat bangunan pendukung yang tempatnya lebih rendah dari bangunan utama.

Pintu masuk mesjid menyerupai pagoda, dengan relief naga dan patung singa dari lilin bertuliskan “Allah” dalam huruf Arab di bagian puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk yang kerap digunakan untuk menandai waktu sholat tiba.

Bagian atas bangunan yang bertingkat tiga merupakan pengaruh Hindu Jawa. Bentuknya segi delapan dan menyerupai pagoda. Dalam kepercayaan Tionghoa, angka 8 berarti ‘Fat’ atau  keberuntungan. Di bagian serambi mesjid terdapat lima buah anak tangka yang merepresentasikan Rukun Islam. Sedangkan enam buah anak tangga di bagian dalam mesjid merepresentasikan Rukun Iman. Secara keseluruhan, Mesjid Cheng Ho dapat menampung 200 orang jamaah.

Melangkah masuk kedalam mesjid ini, kita akan menapaki ubin dari keramik yang indah. Dan setiap sisi sudut nya terlihat hiasan dengan ukiran kaligrafi. Sama halnya dengan rancangan bagian luar mesjid, bagian dalam masjid juga didominasi warna merah dan beberapa bagian warna putih serta biru.



No comments:

Post a Comment