Wednesday, July 18, 2012

Ancol, Jambi, pagi hari

Selepas hiruk pikuk malam akhir pekan yang ramai semalam, Ancol manyisakan sepi di pagi hari. Tidak ada para pedagang yang semalam ramai memenuhi tempat ini. Hanya sedikit pengunjung yang singgah untuk menikmati suasana tepi sungai Batanghari yang berkabut. Sungai sedang surut, permukaan air menyusut rendah, dengan kaput tipis menggantung di atas permukaan menunggu terusir sinar matahari.

Seseorang mendekati kami, menawarkan kami untuk berkeliling sungai Batanghari dengan menggunakan perahu sewaan. Dengan halus kami menolak. Pak Arif, berwajah Arab, mengaku sudah dua puluh delapan tahun menjadi pengojek perahu. Dia adalah warga kampung seberang. Biasanya, katanya, karena lokasi jembatan penyeberangan yang relatif jauh, penduduk memilih menyeberang di lokasi ini. Sepeda motor juga bisa diseberangkan dengan perahu.

Beberapa perahu hilir mudik di sungai. Penumpang datang dan pergi. Ancol tetap sepi di siang hari. Malam nanti Ancol akan kembali ramai, penuh oleh para pedagang dan pengunjung yang melepas penat sambil menikmati air tebu dan jagung bakar.










No comments:

Post a Comment