Friday, January 02, 2009

Penyeberangan

Dari kota kecamatan tempat kami tinggal menuju ke ibukota kabupaten, jembatan penyeberangan belum ada. Penyeberangan dilayani oleh sebuah ferry milik sebuah perusahaan minyak. Tidak ada biaya yang dipungut dari penyeberang. Jam-jam lalulintas ramai, antrian bisa mencapai berjam-jam. Bagi sepedamotor dan pejalan kaki, penyeberangan alternatif bisa dengan menggunakan perahu-perahu milik masyarakat, dengan sejumlah bayaran, tentu saja.
Saat-saat lalulintas sepi, para awak perahu membunuh waktu dengan melamun, memperbaiki perahu atau jala, ataupun cuma sekedar duduk-duduk dengan awak perahu lainnya, sementara ferry tetap bergerak melayani berapapun penyeberang yang ada.












No comments:

Post a Comment